Sosok hebat yang tak kenal lelah itu adalah seorang ayah. Dia selalu punya seribu alasan untuk terus dan tetap berjuang demi keluarga dengan menepis kesedihan. Meski terkadang banyak alasan di balik sosoknya yang tegar dan kuat untuk selalu membuat anak-anaknya merasa tenang, bangga, dan bahagia.
Terkadang sang ayah terlihat cuek, tak pandai mengungkapkan kata sayang, dan malah kurang bisa berkomunikasi layaknya seorang ibu. Dia lebih banyak mengungkapkan cinta dengan diam dan pembuktian. Karena di dalam hatinya, ayah menyimpan cinta yang besar untuk anak-anak dan keluarga.
Sehingga ketika menjelang detik-detik putrinya menikah, sang ayah memendam perasaan yang tidak keruan. Perasaan bercampur aduk antara senang, sedih, dan juga terharu itu sebagaimana dirasakan Saifuddin, ayah Sayas Mylifia.
Jumat, 27 Mei 2021, menjadi hari bersejarah bagi Saifuddin. Ketika dia harus melafalkan kalimat ijab dalam akad nikah putri pertamanya. Dengan nada berat dan mata berkaca-kaca, dia menggenggam erat tangan pria yang menjadi calon suami putrinya. Meski secara lisan mudah diucapkan Saifuddin, tapi terdapat pesan lain yang dalam di balik kata-katanya.
Setelah ijab kabul yang berlangsung lancar di Masjid Raya Baiturrahman Kota Banda Aceh itu, Saifuddin menyampaikan sendiri nasehat pernikahan untuk putrinya.
Dia mengawali petuah dengan mengucapkan selamat untuk putrinya Sayasmylifia dan suaminya Muhammad Ridha Risky semoga menjadi keluarga yang bahagia sampai ke Surga-Nya, penuh cinta, ketenangan dan kasih sayang. Amin ya Rabbal Alamin.
Di hadapan sejumlah tamu, Saifuddin tak kuasa menahan haru. Suaranya terhenti. Matanya berkaca-kaca. Semua yang hadir tertunduk. Suasana lantas menjadi hening.
Tiba-tiba, Saifuddin berujar, “Papa dan Mama ikhlas melepaskan kamu menjadi seorang istri. Kamu tetap di hati kami Nak, kamu akan selalu menjadi putri kami. Papa dan Mama senantiasa berdoa semoga Allah melindungimu dan suamimu.”
Pesan Mengharukan untuk Sang Putri
Mungkin esok, Papa tidak lagi menengok di jendela dan menunggumu di depan pintu sewaktu kamu pulang setelah seharian lelah bekerja. Tidak sering lagi mengirim pesan Whatsapp untuk menanyakan posisimu, mengingatkanmu makan, dan menegurmu supaya tidak pulang telat saat keluar bersama teman-teman perempuanmu. Kami juga tidak lagi masuk ke kamarmu untuk mengecup dahimu sebelum tidur.
Papa rindu dan ingin melakukan semua itu lagi. Tapi Papa harus menerima kenyataan bahwa kamu kini sudah menjadi seorang istri. Sungguh tak percaya rasanya ketika beberapa waktu melihat foto-foto lama. Putri kecil Papa kini ternyata sudah dewasa.
Untukmu anakku Sayasmaylifia. Hari ini akan menjadi satu di antara hari-hari yang paling bersejarah dalam kehidupan kalian berdua. Hari ini adalah awal mula kalian meniti kehidupan baru bersama, menyemai cinta hingga usia senja, menikmati hari-hari bersama, saling melengkapi dan berbagi, menggapai visi yang sama, serta meraih rida dan Surga-Nya. Kalian juga akan mulaimenjalankan peran, tugas, hak dan kewajiban, serta tanggung jawab masing-masing.
Anakku Sayasmaylifia. Muhammad Ridha Risky adalah imam pilihanmu. Dia adalah lelaki terbaik yang akan membimbing dan menuntunmu ke Surga-Nya. Maka taat dan patuhlah padanya dan jaga kemuliaan dan kehormatannya. Dia sosok yang Papa amanahkan melalui lafal ijab tadi. Dia sosok yang akan mendampingimu. Apapun yang ada padanya, itulah yang terbaik yang Allah anugerahkan untukmu. Saling melengkapilah kalau ada kekurangan.
Ketahuilah anakku, di dunia ini jangan pernah engkau mencari kesempurnaan. Karena tidak akan pernah engkau temukan itu di dunia ini sampai kapanpun dan kemanapun kamu mencarinya. Maka sekali lagi Papa ingatkan, terimalah dia apa pun adanya.
Oleh karena itu, ananda tercinta Sayas Maylifia, mulailah menata awal kisah cinta ini dengan pria yang baru saja mengucapkan lafal kabul. Jangan pernah bandingkan suamimu dengan lelaki mana pun. Karena ia juga sedang menahan diri agar tidak membandingkanmu dengan wanita mana pun.
Ananda Sayas tercinta, bahwa surgamu kini telah berpindah ke lelaki pilihanmu. Maka jadilah istri yang taat, bertanggung jawab, dan menggapai rida-Nya sebagai jalan menuju surga.
Sedikit Papa memutar kembali cerita indah puluhan tahun lalu. Pada saat engkau lahir ke dunia ini. Kehidupan kami kian lengkap ketika kami memanggilmu Kak Tauk, sapaan spesial yang orang lain tidak pernah tahu. Saat ananda Sayas pertama menyapa dunia, Papa Mama seutuhnya sah menjadi ayah dan ibu.
Anakku! Saat itu kami masih menikmati hari-hari kalau pergi kemana-mana dengan Honda butut. Kadang juga berboncengan sepeda. Belum memiliki mobil seperti saat kehadiranmu. Puluhan kalender berganti. Kami menata hari-hari indah bersama dengan menikmati setiap episode dan proses perjalanan kehidupan ini dan melewati berbagai hantaman badai dan kerikil, sampai hari ini kakak Sayas telah memiliki seorang imam. Mamamu adalah wanita hebat yang tak perlu Papa sampaikan satu persatu pada momentum ini.
Untukmu, Ananda Muhammad Ridha Risky, imam anak kami. Tolong jaga dan bimbinglah anak kami. Engkau mungkin merasakan saat tadi Papa mengucapkan lafal ijab sebelum engkau sambut dengan kabul. Itu adalah isyarat kami menitip amanah ini padamu. Maka ambillah putriku sebagai istri sekaligus sebagai amanah yang kelak kamu dituntut bertanggung jawab atasnya.
Dengannya dan bersamanyalah kamu beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, dalam suka dan duka. Gaulilah ia secara baik. Terimalah dia sepenuh hati, termasuk kelebihan dan kekurangannya.
Bimbing dan tegurlah saat dia salah. Jangan kasari dia karena saya orang pertama yang memeluknya, orang pertama yang menciumnya, dan orang pertama yang mencintainya sebelum kamu hadir memilih dan menjadikannya makmummu. Maka, kami berharap kamu adalah orang yang bisa bersamanya selamanya.
Sebelum Papa tutup. Ketahuilah kalian berdua, bahwa menikah itu adalah ibadah. Maka menyelesaikan persoalan-persoalan dalam rumah tangga juga bernilai ibadah. Tetap sabar dan saling menghargailah dengan cara terbaik.
Bangunlah fondasi rumah tangga kalian dengan kokoh, yaitu dengan agama, bukan dengan cantik, ganteng, atau kaya. Karena semua itu akan luntur. Bangunlah kehidupan rumah tangga yang berlandaskan iman dan takwa.
Semua kita yang hadir di sini mendambakan keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. Karena di sanalah sumber pahala. Untuk itu berjuanglah meraihnya menjadikan rumah seperti surga, karena dengan menikah pula jalan kita untuk meraih surga hakiki.
Perlu diketahui, konflik dalam rumah tangga terjadi karena terlalu maju kedua belah pihak. Konflik itu tidak mungkin terjadi kalau hanya satu pihak saja. Maka dalam penyelesaian permasalahan jangan malu untuk mengalah. Gunakan kaidah fiqih ad dhararu yuzal (setiap kemudharatan dihilangkan) dalam menyelesaikan konflik rumah tangga. Jangan pakai konsep masalah rumah tangga itu bumbu kehidupan, karena makanan saja kalau sudah kelebihan bumbu juga tidak enak lagi. Kalau bahasa Aceh luih teuh.
Jalan menuju kepada kebahagiaan terbuka lebar melalui rumah tangga, raihlah itu, gunakanlah kesempatan ini.
Ananda Sayas Mailyfia yang kami cintai. Pada hari yang mulia ini kami ingin mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam, karena selama ini engkau merupakan salah satu sumber kebahagiaan kami. Selama ini engkau telah berusaha menyenangkan kami.
Sekarang dengan mengucapkan Bismillaahirrahmaanirrahiim, disertai doa Papa dan Mama, berlayarlah engkau mengarungi samudera kehidupan dengan niat yang lurus, iman yang teguh, serta hati yang mantap.
Namun apabila biduk rumah tanggamu terbentur karang-karang tajam, bila impian-impian indah dihadapkan kepada kenyataan-kenyataan yang pahit, bila bukit-bukit harapan diguncang gempa cobaan, Papa dan Mama ingin agar engkau kuat berpegang pada tali Allah. Kusyuk dan bersujud memohon petunjuk, teguh tangguh berdampingan, dan tetap tegar menghadapi segala tantangan hidup. Semoga tercapai segala yang kau dambakan dan kebahagiaan lahir batin dunia dan akhirat. Amin ya Rabbal A’lamin.
Kalau Papa boleh memberikan perumpamaan, menikah itu layaknya kita berlayar dengan kapal di laut lepas: ada ombak-ombak kecil, ombak besar yang menghantam perahu kita, dan bahkan kadang dihantam badai, sehingga kapal akan goyang.
Tapi, jika nahkoda dan awak kapalnya bersinergi dan kompak menjalankan tugas masing-masing, maka sampailah kapal itu di pelabuhan atau dermaga. Begitulah perumpamaan permasalahan dalam rumah tangga.
Selamat berlayar bahtera rumah tangga ananda Syasmaylifia dan Muhammad Ridha Risky. Doa kami dan cinta kami selalu untuk kalian berdua. Barakallahu lakuma wajama’a bainakuma fi khair. Semoga menjadi keluarga yang bahagia sampai ke Syurga-Nya, penuh cinta, ketenangan, dan kasih sayang. Amin ya Rabbal A’lamin.[]