Penyuluh Agama Islam Kankemenag Aceh Singkil Kembali melakukan kegiatan bimbingan penyuluhan di Rutan kelas II B Aceh Singkil, Selasa, 05 Desember 2023.
Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Kepala Rutan dan Kankemenag Aceh Singkil yang dalam hal ini di wakili Kasi Bimas Islam. Dari hasil kerja sama ini di sepakati setiap hari Selasa di adakan bimbingan penyuluhan oleh penyuluh Agama Islam Islam.
Pada kesempatan kali ini sebagai pengisi bimbingan penyuluhan Ketua IPARI Aceh Singkil Purwanto, SH dan Ustadz Muhammad Suid, S.Pd.I dalam Mengawali tausiyahnya Purwanto menyampaikan surat Az-Zariyat ayat 56.
wamaa khalaqtu ljinna wal-insa illaa liya’buduun
Artinya : “Dan saya tidak membuat jin dan insan melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Az-Zariyat : 56)
Purwanto menjelaskan, Allah menegaskan dalam kandungan quran surat Az-Zariyat ayat 56 bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia, tidak lain ialah untuk beribadah kepada-Nya. Beribadah dalam arti menyembah, mengabdi, menghamba, tunduk, tata dan patuh terhadap segala yang dikehendaki-Nya. Ketundukan, ketaatan dan kepatuhan dalam kerangka ibadah tersebut harus menyeluruh dan total, baik lahir maupun batin. Tujuan ibadah ialah untuk mencari ridha Allah Swt.
Sementara itu, Muhammad Suid menyampaikan secara garis besar, ibadah dibedakan menjadi dua yaitu: ibadah mahdah yakni ibadah yang telah ditetapkan ketentuan pelaksanaannya, seperti: shalat, puasa, zakat dan haji; dan ibadah ghairu mahdah yakni ibadah yang belum ditetapkan ketentuan secara khusus dalam pelaksanaannya. Sebagai contoh, ibadah melalui menyantuni fakir miskin, berbuat baik, dan hal-hal lain dalam bentuk mu’amalah.
“Ibadah merupakan bukti rasa syukur insan kepada Allah Swt yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik bentuk dan yang dengan kemurahan-Nya Allah Swt memperlihatkan akomodasi hidup. Sikap tersebut sudah seharusnya dimiliki oleh setiap manusia, jika manusia memiliki kesadaran akan hak itu”. Tutup Muhammad Suid mengakhiri tausiyahnya.
Setelah penyampaian tausiyah di lanjutkan sesi tanya jawab dan pada akhirnya acara di lakukan salam salaman sebagai salah satu tatib yang sudah di tentukan oleh pihak lapas dan sebagai bentuk penghormatan warga binaan terhadap ustadz yang telah memberikan nasehat.