Simpang Kanan — Giat hari selasa, 19 Oktober 2021 Menindak lanjuti kegiatan sosialisasi Pendataan Seni Budaya Islam, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Aceh Singkil, Hendra Sudirman, S. Sos I bersama seluruh staf melakukan Pendataan Situs Budaya Islam di Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil.
Jajaran Bimas Islam disambut oleh Ustadz Ahmadi, S. Ag selaku kepala KUA Kecamatan Simpang Kanan dan juga Staff Ustadz Wage Suprayetno.
Tim Seksi Bimas Islam, mengunjungi sebuah kampung bernama Silatong. Kampung ini Daerah tempat Syekh Abdurrauf pertama kali mengaji dasar-dasar keislaman pada Ayahnya Syekh Ali Fansuri atau abang dari penyair sufi Syekh Hamzah Fansuri.
Di sini tim melihat situs budaya Al-Quran tulisan tangan Syekh Abdurrauf Al-Singkili, termasuk mahakarya atau masterpiece Syekh Abdurrauf selain 22 buah mahakarya lainnya. Seperti, satu buah kitab tafsir dalam bahasa Melayu, dua buah kitab hadis, tiga kitab fikih, dan sisanya kitab tasawuf.
Al-Quran yang warga sekitar menamainya dengan Al-Quran Abdurrauf, ditulis dengan bahasa Arab. Menggunakan kertas jenis jaman dan tinta dari getah kayu berwarna. Bentuk Al-Quran ini, berukuran panjang 30 cm dan lebar 20 cm.
Selain Alquran, tim Bimas Kemenag juga melihat langsung Tongkat peninggalan Syeikh Abdur Rauf As-Singkili.
Sebagai informasi, Setiap pagelaran Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), Al Quran dan tongkat senantiasa ditampilkan sebagai kebanggaan masyarakat Aceh Singkil.
Almarhum Agus Cibro, pemegang tongkat dan Al Quran peninggalan Syekh Abdurrauf Adalah generasi ke-13 pemegang warisan Mufti Agung Kesultanan Aceh Darussalam semasa Sultanah Tajul Alam Syafiatuddin Syah
Kasi Bimas, Hendra Sudirman menyampaikan bahwa Pendataan lembaga keagamaan/seni budaya Islam merupakan bentuk support dari Pemerintah untuk melestarikan sekaligus mengembangkan lembaga seni keagamaan (Seni Budaya Islam).
bahkan mengalokasikan bantuan dana ke lembaga keagamaan/seni budaya Islam, dengan harapan melalui seniman muslim Seni Budaya Islam program-program Pemerintah di bidang seni akan bersinergi dengan baik bersama masyarakat dan betul-betul berjalan dengan baik. Tambah nya
Selain melihat situs Alquran dan tongkat peninggalan Syeikh Abdur Rauf As-Singkili, Tim Bimas juga mengunjungi beberapa situs peninggalan budaya islam yang didata di Kecamatan Simpang Kanan salah satunya makam para wali yang berada di Desa Tanjung Mas.
Dimana terdapat 350 Desa sasaran Program Desa Pemajuan Kebudayaan se-Indonesia. Sebagai bekas kerajaan, Tanjung Mas memiliki warisan sejarah dan budaya. Atas dasar itulah Tanjung Mas, masuk dalam program Desa Pemajuan Kebudayaan yang menjadi prioritas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).